News  

Ziarah Jalan Kaki ke Sendangsono Kembali Digelar, Targetkan 300 Peserta di Edisi Ketiga

Sebagian anggota Komunitas Mlampah Ziarah foto bersama di Tugu Jogja sebelum ziarah jalan kaki dari Tugu Jogja ke Jatiningsih Moyudan, Minggu 14 September 2025. (Ist/Philipus Jehamun)

Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Menurut Roni, Komunitas Mlampah Ziarah lahir dari kerinduan umat Katolik akan ziarah yang mendalam dan bermakna. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya olahraga spiritual, tapi juga bentuk pertumbuhan iman yang nyata.

“Ziarah dalam ajaran Katolik adalah perjalanan rohani untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan hanya fisik yang berjalan, tapi hati dan jiwa pun dibawa menuju transformasi spiritual,” jelas Roni.

Ia berharap komunitas ini bisa menjadi rumah spiritual bagi para anggotanya, tempat tumbuh bersama dalam iman, semangat, dan solidaritas.

Tanpa Biaya, Penuh Semangat Komunitas

Menariknya, seluruh kegiatan WMSS tidak dipungut biaya. Semangat “dari, oleh, dan untuk komunitas” menjadi dasar utama.

Banyak anggota yang secara sukarela menjadi relawan support team untuk mendampingi peserta selama perjalanan, memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh proses.

Dukungan juga datang dari Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS), Mgr Robertus Rubiyatmoko, yang memberikan apresiasi atas semangat pertobatan dan spiritualitas yang dibawa oleh komunitas ini.

Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan semangat Tahun Yubileum 2025, yang mengajak umat untuk membuka hati terhadap pengampunan dan rahmat ilahi. (*/tedja pramana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *