Sementara itu Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belittung (Babel), Hellyana pada sambutannya mengatakan, PBBF 2025 ini adalah wujud nyata semangat pemerintah daerah dan masyarakat dalam memajukan pariwisata, melestarikan budaya lokal dan menggiatkan ekonomi kreatif yagn melibatkan seluruh masyarakat.
“Selama beberapa hari terakhir kita menyaksikan betapa kayanya potensi seni, budaya dan keindahan alam yang dimiliki Belitung. Ini tidak hanya menjadi kebanggan masyarakat lokal, tapi juga menjadi magnet wisatawan nusantara maupun mancanegara” katanya.
Hellyana memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia, para seniman, pelaku UMKM, komunitas kreatif yang telah menyukseskan festival ini.
“Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Belitung yang telah menyambut para tamu yang ramah dan penuh kehangatan,” katanya.
Ia berharap dengan festival ini akan muncul semangat baru untuk terus mengembangkan potensi pariwisata Beltung yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga mampu memberikan dampak eknoomi yang nyata bagi masyarakat.
“Kita ingin menjadikan Belitung sebagai destinasi unggulan, bukan hanya karena keindahan pantainya saja, tapi juga kerena kekuatan budaya dan keramahtamahan masyarakatnya. Semoga festival ini menjadi momentum positif untuk pariwisata dan budaya Babel yang mendunia,” kata Hellyana.
Diketahui, PBBF 2025 berlangsung selama tiga malam dengan mengikutsertakan 100 tenant UMKM, parade budaya yang diikuti 34 peserta dari berbagai komunitas serta penampilan tari kolosal.
Walau pengunjung PBBF 2025 mayoritas masih didominasi masyarakat lokal, namun ada juga partisipasi Kabupaten Halmahera Barat dalam bazar dan parade budaya. Hal ini memberikan warna tersendiri dalam pelaksanaan festival. (Bilitonnews.co/tedja pramana)