“Bagi yang bekerja kembali ke kerja, yang sekolah kembali ke sekolah,” ungkap Ayie.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Kelenteng Sijuk kepada masyarakat. Dulu kelenteng ini kecil, namun kini telah dibangun lebih baik berkat sumbangan masyarakat dan donatur.
“Kelenteng ini sudah ada sejak 1815 karena Sijuk dulu merupakan kota perdagangan. Yayasan Kelenteng Sijuk Peduli Bersama mulai mengelola kelenteng ini sejak November 2023, dan Cap Go Meh kali ini adalah yang kedua dilaksanakan oleh yayasan,” kata Ayie.
Dedy Hernandie, Ketua Yayasan Kelenteng Sijuk Peduli Bersama, menambahkan bahwa perayaan Cap Go Meh kali ini dihadiri oleh umat dari berbagai daerah, termasuk Belitung, Jakarta, Pekanbaru, dan Bangka.
Meskipun tidak ada undangan khusus, masyarakat yang peduli dengan tradisi ini datang untuk merayakan bersama.
“Walaupun mereka tinggal di Jakarta, ketika ada acara seperti ini mereka datang untuk kebersamaan,” ujar Dedy.
Kelenteng Sijuk yang sedang dalam proses pembangunan bertujuan untuk menjadi tempat ibadah yang representatif dan ikon wisata religius, dengan harapan dapat mengembangkan Sijuk menjadi lebih baik di masa depan. (bilitonnews.co/tedja pramana)