Jarang sekali ada acara zikir tanpa adanya suguhan kopi.
Lembaga Al Azhar, Mesir, juga menjadi pusat dari acara minum kopi, bahkan jadi ritual resmi.
Penulis abad ke-16, Ibnu Abdul Ghaffar, menceritakan suasana pertemuan para darwis atau penganut sufi di Kairo.
“Mereka minum kopi setiap Senin dan Jumat, menyajikannya dalam wadah yang besar terbuat dari tanah liat merah.
Sang pemimpin kemudian menyendokkan minuman itu dan membagikan kepada para pengikutnya, mulai dari sebelah kanan, sambil mereka menggumamkan lafaz-lafaz tertentu, biasanya La ilaha illallah.’’
“Para sufi di Yaman pada masa lalu minum kopi sambil melafalkan ratib, zikir dengan mengulang-ulang Ya Qawiyyu (Wahai Pemilik Segala Kekuatan) sampai 116 kali.”
Seorang sufi bernama Shadili Abu Bakar ibn Abdullah Alaydrus sangat terpesona dengan efek yang ditimbulkan kopi.
Dia menganggit sebuah puisi (qasidah) untuk memuja kopi.
Shaikh ibn Ismail Ba Alawi menyatakan bahwa minum kopi yang ditujukan untuk memperkuat ibadah dan keimanan bisa mengantarkan pada kondisi qahwa ma’nawiyah dan qahwa al-Sufiyya.
Itu kondisi ketika seorang hamba Tuhan mendapat karunia disibakkan tabir mata batinnya, hingga mengetahui rahasia-rahasia tersembunyi di bumi dan di langit. (BilitonNews.co/*).