“Organisasi harus sehat dulu. Kita kumpulkan semua komunitas agar bisa bergerak bersama dan membentuk fondasi yang kuat,” ucap Raden.
Sebagai mantan atlet e-sports Jawa Barat, Raden menyadari pentingnya turnamen sebagai sarana penjaringan talenta.
Ia menyebut dua game yang menjadi prioritas pengembangan adalah Mobile Legends dan Free Fire — game yang cukup populer di kalangan anak muda Beltim.
“Free Fire ini potensinya besar, tapi selama ini kurang diperhatikan. Kami akan fasilitasi mereka agar bisa berkembang dan berprestasi,” katanya.
Bimbingan untuk Masa Depan Atlet
Tidak hanya fokus pada prestasi jangka pendek, Raden juga bertekad menyiapkan para atlet agar mampu beradaptasi di era digital. Ia menargetkan agar para pemain juga dibekali keterampilan menjadi konten kreator.
“Tidak selamanya jadi atlet. Makanya kita akan latih mereka agar bisa jadi YouTuber, brand ambassador, atau kreator konten digital lainnya,” ujarnya.
Target Porprov VII: Dua Emas dari ESI Beltim
Menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Pangkalpinang tahun 2026, Raden optimis Beltim bisa menyumbangkan medali emas, khususnya dari cabang Free Fire dan Mobile Legends.
“Kita sudah punya bibit unggul. Dengan persiapan matang dan latihan rutin, saya yakin Beltim bisa bawa pulang minimal dua emas dari Porprov nanti,” tegasnya.
Dengan struktur baru dan semangat pembaruan, ESI Beltim kini menatap masa depan lebih cerah. Masyarakat dan komunitas gamers pun berharap organisasi ini benar-benar menjadi wadah berkembangnya industri e-sports di Belitung Timur. (*/tedja pramana)
























