Selain faktor manusia, Hariyansha juga menyampaikan pentingnya perawatan kendaraan, termasuk penggunaan suku cadang yang sesuai standar.
Ia menyoroti potensi bahaya yang timbul dari kendaraan yang tidak layak, seperti rem blong atau modifikasi yang tidak aman.
“Contoh kasus seperti penggunaan ban cacing sering kali menjadi penyebab kecelakaan.
Hal ini perlu dihindari demi menjaga keselamatan berkendara,” tambahnya.
Kolaborasi dengan kepolisian setempat memperkuat sosialisasi ini, terutama melalui penekanan pada pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.
Kegiatan ini berlangsung interaktif, dengan peserta aktif berdiskusi dan menjawab kuis yang diadakan oleh pemateri.
Sebagai bentuk apresiasi, doorprize menarik diberikan kepada peserta dengan nilai tertinggi dalam kuis.
Data penurunan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia juga disampaikan untuk memberikan motivasi kepada peserta.
“Pada tahun 2019 tercatat 116 ribu kecelakaan, sementara pada tahun 2020 jumlahnya menurun menjadi 100.028.
Dari jumlah tersebut, 58 persen disebabkan oleh faktor manusia, dan 90 persen melibatkan sepeda motor,” ungkap Hariyansha.
Lanjut Hariyansha mengingatkan para peserta untuk selalu melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi kendaraan sebelum berkendara.
“Pastikan kondisi ban, rem, dan lampu kendaraan dalam keadaan baik.
Jangan lupa memakai helm, jaket, dan sepatu untuk melindungi diri saat berkendara,” ucapnya.
Melalui kolaborasi bersama kepolisian dan program edukasi keselamatan berkendara yang konsisten, Honda Babel berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di kalangan pengguna sepeda motor.