Manajemen hotel telah memberikan arahan untuk menutup seluruh OTA dan dua kamar terakhir yang masih digunakan pada tanggal 2 Januari 2025 adalah tamu terakhir. Setelah itu, operasional hotel akan dihentikan sepenuhnya.
Penutupan hotel ini memicu reaksi keras dari beberapa pihak, termasuk pemangku kebijakan lokal yang mempertanyakan efektivitas pengelolaan dari PT HUKMU. “Sebagai hotel yang bekerja sama dengan pemerintah, kerja sama ini seharusnya menjadi salah satu sumber Pendapatan Anggaran Daerah (PAD). Namun kini justru menjadi beban dan masalah tanpa solusi jangka panjang, ujar seorang pengamat kebijakan daerah.
Salah satu opsi yang kini bisa dipertimbangkan adalah mencari mitra kerja sama untuk mengelola hotel ini secara profesional. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari General Manager (GM) Billiton Hotel ketika dikonfirmasi oleh BilitonNews.co bagaimana perkembangan konkret mengenai rencana tersebut.
Ada pihak yang sudah berproses untuk bekerja sama ikut mengelola Billiton Hotel namun dihentikan oleh management hotel dengan alasan mereka masih mampu mengelola nya sendiri.
Para karyawan yang terdampak berharap ada langkah nyata dari PT HUKMU dan Pemda untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami hanya ingin bisa kembali bekerja, dan kejelasan masa depan hotel ini,” pungkas salah satu mantan karyawan. (BilitonNews.co/*).