Lahan tersebut saat ini masih merupakan area plasma sawit yang sebagian dikelola oleh Pemerintah Desa Mayang dan masyarakat setempat.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Afa juga berkomitmen untuk mengganti atau merelokasi lahan yang terdampak, termasuk memberikan kompensasi kepada para pemilik lahan.
“Bupati sudah memberikan arahan untuk pemindahan lokasi, dan kami akan siapkan semua proses administratif serta teknisnya,” ujar Sekda Mathur.
Pemkab Beltim kini tengah mempersiapkan surat resmi untuk diajukan ke Kemendikti Saintek sebagai permohonan perubahan lokasi pembangunan.
Meskipun sebelumnya sudah ada peninjauan terhadap lokasi pertama, koordinasi lanjutan tetap dibutuhkan untuk mendapat persetujuan dari kementerian terkait.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong ini, Khairil Anwar berharap semua tahapan, mulai dari penyelesaian lahan, perizinan, hingga administrasi lainnya bisa rampung sebelum awal Mei.
“Mudah-mudahan sebelum 2 Mei nanti, semuanya sudah clean and clear. Kita tinggal menyambut kehadiran Menteri dan memulai pembangunan SMA Unggul Garuda ini dengan penuh semangat,” kata Khairil. (bilitonnews.co/*)