Realisasi tertinggi ada pada belanja pegawai sebesar 103,93% dari pagu (sedang dilakukan penyesuaian karena melebihi pagu) dan belanja bansos mempunyai capaian terendah (79,84%) dari keseluruhan jenis belanja.
Kinerja suboptimal belanja bansos dikarenakan adanya penambahan alokasi anggaran pada belanja bansos untuk beasiswa KIP Kuliah.
“Realisasi TKD selama periode 2019 s.d. 2023 mengalami fluktuasi dengan persentase realisasi tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 99,51 persen. Hampir seluruh belanja transfer telah terealisasikan,” jelas Edih Mulyadi.
Capaian kinerja belanja tersebut tentunya tidak terlepas dari sinergi dan kerja keras para stakeholder seperti satker, pemerintah daerah serta berbagai pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan yang sama, Edih Mulyadi juga menyampaikan apresiasi kepada para stakeholder dengan kinerja terbaik, baik mitra Satker Kementerian/Lembaga (K/L) maupun Pemerintah Daerah (Pemda).
Kakanwil berharap sinergi maupun harmonisasi dapat terus ditingkatkan pada periode yang akan datang, dan lokasi APBN 2025 lingkup Regional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta tantangannya.
Dalam lingkup regional, total belanja negara untuk wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dialokasikan sebesar Rp 9.657,92 miliar yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.953,24 miliar dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp 6.704,68 miliar.
Alokasi belanja negara tersebut diarahkan untuk mendukung keberlanjutan program prioritas serta pelaksanaan program unggulan Pemerintahan baru seperti Makan Bergizi Gratis, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Renovasi Sekolah, Sekolah Unggulan Terintegrasi dan Lumbung Pangan Nasional, Daerah dan Desa.